Jenis-jenis besi bahan keris menurut pakem kuno
Jenis-jenis besi bahan Keris menurut pakem kuno
Cara
menilai sebuah keris yang dilakukan oleh leluhur kita itu beda-beda
kriterianya. Masing-masing orang punya referensi dari dalam sebuah
keris. Ada yang mengutamakan referensi yang Rasional ada juga yang
Irasional. Rekonsiliasi perkerisan dijaman keemasanya, yaitu pada abad
ke 19 M, pada masa Paku Buwono IX dan X dan Hamengku Buwono VII di
Yogyakarta, kriteria untuk kerispun belum ditentukan. Pada ahirnya,
generasi penerus perkerisan secara berangsur-angsur melupakannya.
Ada tiga kelompok yang digunakan sebagai pedoman menilai keris dimasa lalu, yaitu;
- Panca Waton, adalah penilaian didasarkan pada penampilan terhadap guwaya (nuansa ekspresi), pamor, waja, wesi dan garap yang disingkat menjadi: ya-mor-ja-si-rap. yang kemudian berubah lagi menjadi ya-mor-ja-si-ngun dari guwaya, pamor, waja, besi, wangun (bentuk). Kriteria ini dibuat oleh kalangan keraton Surakarta.
- Panca Suba, adalah penilaian berdasarkan tangguh, wutuh (keutuhan), sepuh (umurnya yang sudah tua), mungguh (pantas, serasi), dan ampuh (dapat diandalkan sebagai senjata / pusaka).
- Sar-Rah-Yuh, adalah singkatan dari angsar, sejarah dan tayuh.
JENIS-JENIS BESI DAN TUAHNYA
1.Jenis-jenis besi menurut buku WESI AJI
Dalam buku WESI AJI yang diterbitkan pada tahun 1928, jenis-jenis besi yang bagus untuk tosan aji dan yang kurang bagus.
A. Jenis-jenis besi yang baik:
- Besi Karang Kijang; ototnya seperti udara lautan, inilah pendetanya besi, bunyinya brengengeng seperti lebah; tuah: dingin dan ampuh.
- Besi Pulasani; ototnya seperti batu asih, berwarna hijau mengkilat (nyamberwilen), bunyi thingthingannya: “gur ….”, tuah: tulus, rejeki, derajad, baik untuk senjata pusaka
- Besi Mangangkang, ototnya polos, warna hitam keunguan, ada dua macam: mangangkang laki-laki dan mangangkang perempuan. Asalnya dari ular naga. Mangangkang laki-laki yang bagus sekali tuahnya untuk kewibawaan, bunyinya: “drung …” panjang. Mangangkang perempuan yang berwarna ungu gelap, ototnya seperti butiran garam, bunyinya brengengeng, tuah untuk pengasihan dan rejeki.
- Besi Walulin; berwarna biru, ototnya seperti pasir malelo, bunyinya; “gung …”, bergetar, disebut besi kering (akas), tuah; disegani, tulus, bagus untuk berternak, ampuh.
- Besi Kutub, berwarna hitam, hijau, ototnya seperti rambut, bercahaya seperti cermin, bunyinya; “kung ….” brengengeng, tuah; cepat mencapai cita-citanya, awas, jika untuk berperang luput dari peluru, sukses berdagang.
- Besi Kamboja; berwarna putih kotor, ototnya seperti gadung gemerlap, bunyinya; “ngong-ngong …”, ada yang terdengar “nging ngang-ngang”, besi ini yang disebut putri besi, tuah; berkehendak seperti raja, disenangi orang banyak, pantangan untuk berzina.
- Besi Ambal, warna biru kemerahan, tahan karat, bunnyinya brengengeng bergetar, berasal dari batu gunung, ampuh jika pakai senjata, disebut sebagai gurunya besi karna bisa menarik pusaka yang lain.
- Besi Winduadi; berwarna putih dan biru seperti kaca, bunyinya; “dhung …”, tuah; untuk kekuatan dan keteguhan, tidak bisa tenggelam dalam air.
- Besi tumpang; berwarna biru agak ungu, ini kuncinya besi, bunyinya; “jrung …” panjang, tuah buat kesaktian, jika dihunus membuat yang melihat terkesima.
- Besi Werani, berasal dari gunung Srandil, keampuhannya melebihi semua jenis besi lainnya, bisa membusukkan kulit atau daging jika terluka oleh senjata berbahan besi ini, warna seperti kembang teleng yaitu ungu hitam, bunyinya; mabengeng, tuah; tidak boleh sembarangan menempatkannya, jarang yang kuat memilikinya, jika kuat memiliki senjata dari besi ini maka akan cepat dapat kedudukan, dan kaya raya.
- Besi Welangi; berasal dari dasar lautan, berwarna kuning tua, bunyinya; “nging …” brengengeng, tuah untuk kerejekian dan keselamatan, tidak bisa untuk mengkreditkan uang.
- Besi Terate, berasal dari batu asih, warna hitam lumut, bunyinya; brengengeng, tuah untuk mencari jodoh dan terhindar dari fitnah.
- Besi Malela Ruyun; berasal dari batu cendhani, berwarna putih agak biru, seratnya seperti rambut, bunyinya ; “preng …” bergetar, tuah untuk keteguhan hati dan keberanian.
- Besi Malela Gendhaga; disebut juga besi loya, bunyinya; “tung …”, tuah untuh menolak fitnah.
- Besi Kenur; warna hitam seperti bulu burung gagak, jika dilihat makin lama semakin menakutkan, bunyinya ; “srung …” brengengeng, tidak boleh kena panas karena akan menjadi lunak, untuk mengeraskannya menggunakan darah, tuah untuk keteguhan dan keuntungan dalam berdagang.
- Besi Tumbuk; berwarna putih agak kekuningan, gemerlap seperti batu karang (padas) kasap, bunyinya; “gong …” brengengeng, inilah besi gedong donya, tuah; bisa untuk menyimpan harta benda, jika dihunus sangat menakutkan yang melihat, menghalau setan dan dhemit.
- Besi Balitung, besi ini ada dua jenis, besi yang baik dan yang buruk, besi balitung yang baik yang berasal dari batu, warna hitam agak ungu gelap, bunyinya panjang, tuah untuk mencari ikan di laut bagi nelayan. Besi balitung yang buruk berwarna biru kotor, bunyinya; ngeng bengkak, menyebabkan melarat.
B.Jenis-jenis besi yang kurang baik;
- Besi Kanthet, berwarna putih pucat seperti besi mentah, bunyinya; “trung …” kecil, menyebabkan keretakan rumah tangga.
- Besi Malik, berwarna hitam kotor, bunyinya; “ngengbrung …” , menjadikan senjata makan tuan.
- Besi Balitung jelek, warna biru kotor, bunyinya “ngeng ..” berat, menyebabkan melarat.
- Besi Mentah, seperti kerak kulit siput, bunyinya; “song brung …”, memalukan pemiliknya.
- Besi Kelengan kasar, warna hitam kasar, bunyinya; “rung ….”, menyebabkan pemborosan, dibenci atasan dan bodoh.
- Besi Enuh, berwarna biru agak kemerah-merahan, bunyinya brengengeng panjang, tuah : panas.
C.Campuran besi yang bertuah kurang baik;
- Karangkijang dengan Walulin
- Pulasani dengan Malik
- Mangangkang dengan Malik
- Mangangkang perempuan dengan Malik
- Walulin dengan Malik
- Kutub dengan Malik
- Kamboja dengan Malik
- Ambal dengan Malik
- Winduadi dengan Malik
- Tumpang dengan Malik
- Werani dengan Malik
D.Campuran besi yang bertuah baik;
- Mangangkang dengan Walulin
- Mangangkang dengan Ambal
- Tumbuk dengan Terate
- Tumpang dengan Welangi
- Karangkijang dengan Pulasani
- Karangkijang dengan Ambal
- Karangkijang dengan Tumbuk
- Karangkijang dengan Werani
- Karangkijang dengan Mangangkang
- Karangkijang dengan Mangangkang perempuan
- Karangkijang dengan Walulin
- Karangkijang dengan Kutub
- Karangkijang dengan Kamboja
- Pulasani dengan Winduadi
- Pulasani dengan Tumpang
- Pulasani dengan Werani
- Pulasani dengan Welangi
- Pulasani dengan Mangangkang perempuan
- Pulasani dengan Walulin
- Pulasani dengan Kutub
- Pulasani dengan Kamboja
- Pulasani dengan Ambal
- Mangangkang laki-laki dengan Walulin
- Mangangkang laki-laki dengan Tumpang
- Besi Pulasani, berwarna hitam kebiruan, tuan; untuk rejeki dan keselamatan, tetapi kurang ampuh.
- Besi Karangkijang, berwarna hitam agak kurang padat, tuah; panas, hanya baik untuk senjata lempar, anak panah, pedang.
- Besi Jarimanten, berwarna hitam kehijauan, hambar tapi kering dan keras, tuah; brangasan jika digunakan buat keris, tetapi jika dipakai buat tombak atau pedang bertuah untuk rejeki dan tenteram.
- Besi Surab Damas, warna hitam kemerahan, tuahnya; hanya baik untuk penggada, bindi dan alugoro.
- Besi Danar / Selipan / Sasamad, warna hijau tua, tuah; disenangi wanita.
- Besi Boji / Rembeng, berwarna hitam agak putih, tuah; untuk senjata tajam bertuah panas, kalau untuk perkakas bertuah awet.
- Besi Kuncur / Menur Perak, berwarna putih, kering berkeringat dan keras, tuah; dingin, jika untuk senjata menyebabkan banyak sakit, Besi ini digunakan sebagai campuran bahan koin uang dijaman Sangkrit, dijaman Belanda, sari besi kucur dan sari besi rembeng dijampur menjadi besi Hure atau emas Hure.
- Besi Grasak / Tapel, berwarna hitam kering, keras, tuah; ampuh jika untuk senjata tetapi menyebabkan lekas geragapan.
- Besi Garingsing / Melik / Pelikan, bersifat butiran urai (mawur), tuah; ampuh untuk senjata, tetapi mahal anak, hanya baik untuk keris tanpa sarung (ligan)
- Besi Gonor / Lumur, berwarna hijau lumut, bertuah bagus, baik untuk prajurut dan kaun tani.
3.Jenis-jenis Besi menurut Ronggowarsito
- Besi Padma, berwarna hitam legam, perabaan lumer dan halus, terdapat bercak putih bercahaya, Tuah: bisa berpangkat tinggi.
- Besi Pulasani, diwarangi tidak bisa hitam, perabaan halus dan lumer, Tuah: derajat tinggi. Ini disebut rajanya besi.
- Besi Malela Gendhaga, berwarna hitam kelabu mengkilat (ngelar glatik) dengan butir-butir bercahaya seperti butiran garam dapur. Tuah: bagus untuk pangkat tinggi, besi lumer.
- Besi Malela Toya (Malela Air), berwarna seperti sayap burung gelatik atau aliran air.Tuah: bagus.
- Besi Malela Gagak, warna hitam legam, halus dan lumer. Tuah: kaya rejeki.
- Besi Malela Kapuk, warna hitam ganteng, halus dan lumer.Tuah: bagus.
- Besi Malela Cubung, warna kelabu mengkilat (ngelar gelatik), warna hitam mendekati biru tua, halus dan lumer .Tuah: Baik.
- Besi Malela Senthe (Sinto), berwarna hitam kurang ganteng, perabaan halus dan lumer.Tuah: kaya rejeki.
- Besi Malela Brama, berwarna hitam agak ungu, halus dan lumer tapi bertuah panas.
- Besi Malela Nila, tidak bisa diputihkan, selalu hitam, Tuah buruk; selalu menderita.
- Besi Hitam Ganteng, berserat halus (nglugut), Tuah: luhur derajad.
- Besi Hitam Ganteng, halus dan lumer. Tuah: selalu didekati rejeki.
- Besi Hitam seperti kulit ular Dumung (cobra hitam) diraba halus, serat juga halus.Tuah: selalu selamat, dan banyak rejeki.
- Besi Hitam seperti kulit ular Dumung, halus dan lumer, Tuah: keselamatan.
- Besi Hitam berwarna biru, halus dan lumer, Tuah: bagus.
- Besi Bramageni, hitam kemerah-merahan, halus dan lumer, Tuah: selalu menderita.
- Besi Hitam ada yang kekuningan, halus dan lumer, Tuah: sangat jelek, banyak menderita.
- Besi Hitam Ganteng, halus lumer tapi dengan bintik-bintik seperti rambut jagung, Tuah: sangat jelek, selalu susah.
- Besi Hitam Ganteng mengkilat, lumer halus, Tuah: bagus sekali, banyak keberuntungan.
- Besi Hitam Ganteng mengkilat dengan bintik-bintik seperti rambut jagung, Tuah: sangat jelek, banyak sakit.
- Besi Hitam kekuning-kuningan tanpa pamor, halus dengan bintik-bintik seperti rambut jagung, Tuah: sangat jelek.
- Besi Hitam Ngelar Glatik dengan bintik-bintik hitam seperti rambut jagung, Tuah: sangat jelek.
- Besi Hitam Ganteng kasar (merkatak), Tuah: buruk, selalu susah.
- Besi Hitam Ganteng kasar, berbau hanyir, disebut besi budhuk asu, Tuah: buruk sekali, sering kematian keluarga.
- Besi Hitam mengkilat seperti kulit Ular Dumung, halus dan lumer, berbau wangi, Tuah: sangat bagus, tinggi derajat.
- Besi Tinja Anjing (segawon), berwarna hitam ganteng lumer, berbau hanyir, Tuah: buruk sekali, banyak menyebabkan susah.
- Besi Hitam Ganteng kurang rata, bercak-bercak putih, Tuah: buruk sekali.
- Besi Selalu Hitam, tidak bisa diputihkan, Tuah: selalu susah.
- Besi yang diputihkan tidak merata putihnya, bercak-bercak hitam, Tuah: melarat.
- Besi dengan secerat garis kuning emas sebesar jarum, Tuah: sanagat bagus, tinggi derajatnya, kaya sampai anak cucu.
- Besi sangat kering, Tuah: brangasan, panas.
- Besi Malela tidak mulus, dengan bercak-bercak, Tuah: buruk
- Besi cukup keringnya, Tuah: tentram.
- Besi basah kurang kering, mudah bengkok, Tuah: buruk.
- Besi kering, halus dan lumer, Tuah: rejeki dekat, tenteram.
- Besi kering berserat halus, Tuah: panas tetapi mendatangkan banyak rejeki, sangat ampuh.
- Besi pawakan waja, mudah putus, ada yang baik dan ada yang buruk.
- Besi pegat waja, mudah putus, Tuah: buruk.
- Besi lemas mudah bengkok, Tuah: buruk.
- Besi rapuh (gampang gempil), Tuah: mengajak melarat.
- Besi sangat lunak, Tuah: buruk sekali.
- Besi sanagat keras, Tuah: tentram
- Besi bercak-bercak putih (burik), Tuah: buruk, senang menfitnah.
- Besi kasar, Tuah: jelek sekali, mengajak melarat.
Belum ada Komentar untuk "Jenis-jenis besi bahan keris menurut pakem kuno"
Posting Komentar