DIMAHARKAN KERIS SANGKELAT

Stok 1

Rp2.500.000

Dijual / dimaharkan

Keris Sangkelat
Jenis Pusaka : Keris Luk 13

Tangguh : Bagelen (abad ke-19)

Pamor : Ngulit Semongko

Warangka : Ladrang Jogja terbuat dari kayu Timoho

Ukuran bilah :

Panjang bilah : 38 cm
Panjang gonjo : 8,6 cm
Panjang Pesi : 7 cm
Berat bilah : 205 gram

Keterangan Pusaka :

Lekuk / Luk 13 (Tigabelas), adalah lambang permohonan / doa kepada Tuhan agar pemiliknya mempunyai stabilitas dalam jiwa maupun kedudukan sosialnya.

Sangkelat atau Sengkelat, merupakan salah satu dapur keris luk tiga belas, panjang bilahnya sedang, memakai ada-ada, nggigir sapi, satu kembang kacang (kadang ada yang berjenggit), satu lambe gajah, sogokan rangkap, sraweyan, ri pandan, greneng, dan kruwingan.
Sangkelat sangat mirip dengan keris Parungsari. Bedanya adalah: Sangkelat lambe gajah-nya hanya satu, sedangkan Parungsari mempunyai lambe gajah dua buah.
Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta bergelar Kanjeng Kyai Ageng Sengkelat.
Sedangkan Keraton Kasultanan Yogyakarta yang juga berdapur Sangkelat adalah KK Laken Manik, KK Naga Puspita, KK Tejokusumo.

Tangguh Bagelen, era Mataram ahir abad ke-19

Pamor Ngulit Semongko, adalah pamor yang menyerupai pola garis-garis yang terdapat di kuli buah semangka.

Pamor Ngulit semongko tergolong pamor tiban, yaitu pamor yang pembuatannya tidak dirancang terlebih dahulu oleh empu pembuatnya
Dari sisi proses pembuatan pamornya, tergolong dalam pamor mlumah.
Dari sifat pamornya, termasuk pamor yang tidak pemilih, artinya cocok untuk dimiliki oleh siapa saja.

Filosofi / Tuahnya :

Ngulit Semongko mempunyai filosofi agar Sang Pemilik luwes pergaulan ditengah masyarakat, dan rmudah mendapatkan rejeki, karena jika seseorang mudah bergaul dan banyak punya kawan / kenalan, rejekipun semakin luas.
Ada juga yang berpendapat bahwa motif garis-garis pamor ini ibarat jalan bermacam-macam cara yang menuju ke satu arah tujuan (simbolnya adalah ujung bilah). sebagai pesan kepada manusia agar tidak patah semangat dalam menggapai tujuan, jika gagal dalam satu cara / jalan untuk menggapai cita-cita, yakinlah masih banyak jalan / cara untuk mencapainya, selama terus melangkah maju dan terus berjuang, semakin jelas pula arah tujuannya dari pada kita berhenti atau putar balik ke arah semula karna putus asa.